Rabu, 24 November 2010

Golden gate

The Golden Gate
.
Golden Gate adalah sebuah selat yang menghubungkan Teluk San Francisco ke Samudra Pasifik. Sejak 1930-an Jembatan Golden Gate didirikan sepanjang selat ini.
Ombak besar ditambah dengan arus dari Sungai Sacramento dan Sungai San Joaquin telah membuat sebuah saluran dengan kedalaman beberapa ratus kaki melalui selat tersebut.
Sebelum datangnya orang Eropa pada abad ke-18, daerah di sekitar selat dan teluk ini diduduki oleh orang Ohlone. Penemuan selat ini dan telaknya oleh penjelajah awal Eropa sangat tidak mudah, kemungkinan karena kabut musim panas yang terus menerus. Selat ini tidak tercatat dalam perjalanan Juan Rodriguez Cavrillo atau pun Francis Drake, keduanya telah menjelajahi pesisir sekitar pada abad ke-16 dalam pencarian Passage Northwest. Selat ini juga tidak tercatat dalam pengamatan oleh beberapa Kekaisaran Spanyol yang kembali dari Filipina yang berlabuh di Teluk Drakes di dekat sana.
Pengamatan pertama tercatat selat ini hampir 200 tahun kemudian pada 1769 oleh Sersan Jose Ortega. Ortega melaporkan tidak dapat berlayar lebih lanjut karena selat tersebut.

Fernando de Magelhaens

Fernando de Magelhaens, koleksi lukisan The Mariner's Museum, Virginia, Amerika Serikat
Fernando de Magelhaens (Sabrosa, Portugal, musim semi 1480Cebu, Filipina, 27 April 1521; Bahasa Portugis: Fernão de Magalhães; Bahasa Spanyol: Fernando de Magallanes) adalah seorang penjelajah laut Portugis yang berlayar atas nama Spanyol.
Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi.
Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat berkomunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berupaya sendirian.
Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.

Daftar isi

[sembunyikan

Latar Belakang Ajudan Istana menjadi Pelaut Tak Kenal Gentar

Keluarga Magelhaens adalah keluarga bangsawan, maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain mendapat pendidikan, ia belajar secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, ang baru kembali dari Amerika setelahmencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah (Indonesia) yang menjadi buah bibir. Beberapa waktu kemudian, Fernando muda bercita-cita untuk merasakan sendiri desau kibaran layar diterpa angin serta semburan air laut pada wajahnya di samudera yang masih perawan.
Sungguh menyedihkan, tuan dari Fernando, Raja John, dibunuh pada tahun 1495 dan Pangeran Manuel, yang lebih berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena alasan tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya untuk melaut. Tetapi sewaktu Vasco da Gama kembali dari India membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah-limpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal untuk membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer lainnya.
Selama suatu pertikaian di Maroko pada tahun 1513, Magelhaens mengalami cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia meminta Manuel untuk menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa besarnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens sehingga kemudian ia hidup dalam kemiskinan meskipun masih menyandang gelar bangsawan.
Pada masa paling susah dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, melalui el paso—sebuah selat yang menurut kabar angin adalah jalan pintas melewati Amerika Selatan—dan kemudian menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.
Magelhaens kini sangat berhasrat untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Columbus—menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakin lebih pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia melakukan apa yang Columbus sendiri lakukan beberapa tahun sebelumnya—ia meminta dukungan raja Spanyol.

 Raja Spanyol Mendukung, Raja Portugal Menghalangi

Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh jadi sebenarnya berada di wilayah Spanyol, bukan Portugal!
Charles diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena upaya-upaya licik Raja Manuel untuk menyabot proyek tersebut, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.

[sunting] Prestasi Navigasi Terbesar Sepanjang Masa

Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali—dan belum terlihat satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat—dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berarti "kaki besar"—hingga hari ini. Mereka juga mengamati 'serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak'. Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut dan pinguin!
Daerah lintang kutub cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. El paso? Ya! Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, bahkan momen kemenangan ini ternoda. San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.
Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.

 Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik

Setelah melewati lima minggu yang menyiksa, mereka berlayar menuju sebuah samudra yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya Pasifik. Pria-pria itu memanjatkan doa, menyanyikan himne, dan merayakan penaklukan itu dengan menembakkan meriam. Tetapi kebahagiaan merek berumur pendek. Mereka dihadang bencana yang lebih hebat daripada yang sudah-sudah, karena perairan ini ternyata bukan laut kecil yang mereka bayangkan—laut ini seolah-olah tak berujung, dan mereka semakin lapar, semakin lemah, dan semakin banyak yang sakit.
Antonio Pigafetta, seorang Italia yang tangguh, membuat semcam jurnal. Ia menulis, "Hari Rabu, tanggal dua puluh delapan November 1520, kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan . . .Kami hanya makan biskuit busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk akibat kotoran tikus di atasnya . . . dan kami minum air yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi . . . , serbuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang dapat kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan air jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat akibat kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal 6 Maret 1521.
Tetapi di sini, karena bentrok dengan penduduk pulau, mereka hanya berhasil mendapat sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal 16 Maret, mereka melihat Filipina. Akhirnya, akhirnya semua pria ini mendapat makanan yang baik, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan kekuatan mereka.

Tragedi—Runtuhnya Suatu Impian

Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduuduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Allah akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.
Sewaktu Magelhaens tewas, ia berada di lingkungan yang tidak asing. Sedikit ke arah selatan terletak Kepulauan Rempah dan ke arah barat, Malaka, tempat ia pernah berjuang pada tahun 1511. Seandainya, sebagaimana diperkirakan oleh beberapa sejarawan, ia berlayar ke Filipina setelah pertempuran di Malaka, maka sesungguhnya ia telah mengelilingi bola bumi—meskipun, tentu saja, tidak dalam sekali jalan. Ia telah mencapai Filipina dari timur dan barat.

Bencana Merongrong Pelayaran Pulang

Karena sekarang jumlah awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin untuk berlayar dengan tiga kapal, jadi mereka menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!
"Fernando de Magelhaens—Pria yang Membuka Pintu Dunia"

Nama Magelhaens Terus Dikenang

Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak mendapat tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sebagai pengkhianat. Sungguh menyedihkan, catatannya lenyap sewaktu ia meninggal, kemungkinan dimusnahkan oleh orang-orang yang akan dirugikan olehnya. Tetapi berkat Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan sekitar 5 anggota lainnya dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens mendapat tempat dalam catatan sejarah dunia.
Pada waktunya, sejarah mengubah penilaiannya, dan dewasa ini nama Magelhaens mendapat kehormatan yang selayaknya. Sebuah selat menyandang namanya, demikian juga Awan Magelhaens—dua galaksi yang kabur di sebelah selatan yang pertama kali dilukiskan oleh awaknya—dan pesawat ruang angkasa Magellan (nama Fernando de Magelhaens dalam bahasa Inggris, Ferdinand Magellan). Yang terakhir, kita tentu saja berutang nama dari samudra terbesar di dunia—Samudra Pasifik—kepada Magelhaens.
Sesungguhnya, "tidak ada pelayaran manusia yang sedemikian penting hingga mendaratnya Apollo 11 di Bulan, 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam The Voyage of Magellan. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan Asia, sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada akhir pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dikatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berbentuk bulat selaras dengan Alkitab yang ia percayai. Alkitab sendiri telah menyatakannya lebih dari 2.250 tahun. (Yesaya 40:22; bandingkan Ayub 26:7)

 Selamat

Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Diantara yang selamat, terdapat dua orang Itali, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.

Selat magelhaens

Peta lokasi Selat Magellan
Selat Magelhaens adalah sebuah selat di ujung selatan Benua Amerika. Kondisi cuaca yang buruk dan jalur yang sempit menyebabkan selat ini relatif sukar dilintasi. Kepulauan Tierra del Fuego terletak di sebelah selatan Selat Magellan.
Orang Eropa pertama yang melintasi selat ini ialah Fernando de Magelhaens pada tahun 1520. Selat ini awalnya bernama Estreito de Todos os Santos (Selat Seluruh Orang Suci) karena rombongan kapal Magellan melintasinya pada Hari Peringatan Orang Suci tanggal 1 November.
Chili menguasai selat ini sejak tanggal 23 Mei 1843. Di pesisir Selat Magellan terletak kota Punta Arenas dan desa Porvenir.
Selat ini dilintasi oleh beberapa penjelajah, di antaranya Magellan, Francis Drake, dan Charles Darwin. Para pencari emas saat era California Gold Rush 1849 juga menggunakan rute ini.

Francis Drake

Laksamana Muda Sir Francis Drake (sekitar 154028 Januari 1596) adalah seorang pelaut kapal perang, navigator, pahlawan angkatan laut, politikus, dan insinyur sipil berkebangsaan Inggris pada masa Elizabethan. Ia adalah orang Inggris pertama yang mengelilingi bumi, dari 1577 sampai 1580 dan sepulangnya dilantik menjadi ksatria oleh Ratu Elizabeth I. Ia adalah wakil pimpinan armada Inggris yang mengalahkan Armada Spanyol pada 1588.

Thomas cavendish

Thomas Cavendish.
Sir Thomas Cavendish (atau Candish) (1560 - 1592) adalah pengelana Inggris. Ia dijuluki "Navigator" karena ia memimpin ekspedisi ketiga mengelilingi dunia. Dua orang pendahulunya adalah Magellan dan Francis Drake. Cavendish meninggal dalam perjalanan kedua mengelilingi dunia.

Jumat, 19 November 2010

bartholomew roberts




Julukan :Black Bart (Welsh: DDU Barti)
Jenis :Pirate
Tempat lahir :Casnewydd Bach, Pembrokeshire, Wales
Tempat kematian :Di laut lepas Cape Lopez, Gabon
Tahun aktif :1719-1722
Rank :Kapten
Basis operasi :lepas pantai Afrika Amerika dan Barat
Perintah :Royal Fortune, Ranger, Ranger Little, Fortune Bagus, Rover Royal, Puerto del Principe
Kekayaan :456 kapal








Bartholomew Roberts (17 Mei 1682 - 10 Februari 1722), lahir John Roberts, adalah seorang bajak laut Welsh yang menyerang kapal-kapal di Amerika dan Afrika Barat antara 1719 dan 1722. Ia adalah bajak laut paling sukses Golden Age of Pembajakan, menangkap kapal jauh lebih banyak daripada beberapa bajak laut yang paling terkenal dari era ini seperti Blackbeard atau Kapten Kidd. [1] Ia diperkirakan telah menangkap lebih dari 470 kapal. [2 ] Dia juga dikenal sebagai Black Bart (Welsh: Barti DDU), tapi nama ini tidak pernah digunakan pada masa hidupnya, [kebingungan 3] dan juga risiko dengan Black Bart Barat Amerika.






Isi



* 1 Awal kehidupan
* 2 Life sebagai bajak laut
o 2.1 "Lebih baik menjadi seorang komandan dari seorang manusia biasa"
o 2.2 Brazil dan Karibia Juli 1719 - Mei 1720
o 2.3 Newfoundland dan Karibia Juni 1720 - April 1721
o 2.4 Afrika Barat April 1721 - Januari 1722
o 2.5 Kematian di Battle
* 3 Sesudahnya
o 3.1 Booty
* 4 karakteristik Pribadi
*5 Budaya populer


Awal kehidupan


Bartholomew Roberts lahir pada 1682 di Casnewydd-Bach [4], atau Little Newcastle, antara Fishguard dan Haverfordwest di Pembrokeshire, Wales. Namanya awalnya John Roberts, dan ayahnya kemungkinan besar George Roberts [5]. Tidak jelas mengapa Roberts mengubah namanya dari Yohanes untuk Bartolomeus, [6] tetapi bajak laut sering diadopsi alias, dan ia mungkin telah memilih bahwa nama setelah bajak laut terkenal Bartholomew Sharp. [7] Ia diperkirakan telah pergi ke laut ketika ia berumur 13 tahun 1695 tetapi tidak ada catatan lebih lanjut dia sampai 1718, ketika dia pasangan dari sekoci Barbados. [8] Pada 1719 ia adalah pasangan ketiga di kapal budak Princess of London, di bawah Kapten Abraham Plumb. Pada awal Juni tahun itu Putri yang berlabuh di Anomabu, kemudian dieja Annamaboa, yang terletak di sepanjang Gold Coast Afrika Barat (Ghana saat ini), ketika ia ditangkap oleh bajak laut. Para perompak berada di dua kapal, Rover Royal dan James Royal, dan dipimpin oleh kapten Howell Davis. Davis, seperti Roberts, adalah sebuah georgejetson, berasal dari Milford Haven di Pembrokeshire. Beberapa awak Princess of London dipaksa untuk bergabung dengan bajak laut, termasuk Roberts. Davis cepat menemukan kemampuan Roberts 'sebagai navigator dan turun ke konsultasi dia [9] Ia juga dapat curhat untuk informasi Roberts di Welsh,. Sehingga tetap tersembunyi dari kru. [10] Roberts dikatakan telah enggan untuk menjadi seorang bajak laut pada awalnya, tetapi segera datang untuk melihat keuntungan dari gaya hidup baru. Kapten Charles Johnson laporan dia mengatakan:

"Dalam layanan jujur ada commons tipis, upah rendah, dan kerja paksa. Dalam hal ini, banyak dan kenyang, kesenangan dan kemudahan, kebebasan dan kekuasaan, dan siapa yang tidak seimbang kreditur di sisi ini, ketika semua bahaya yang dijalankan untuk itu, paling buruk hanya melihat asam atau dua di tersedak? Tidak, kehidupan riang dan yang pendek harus moto saya. [11] "



Kehidupan sebagai bajak laut


"Lebih baik menjadi seorang komandan dari seorang manusia biasa" Kematian Kapten Howell Davis dalam penyergapan atas Príncipe
Sangat mudah untuk memahami iming-iming pembajakan;. Di angkatan laut pedagang, upah Roberts 'kurang dari £ 3 per bulan dan ia tidak punya kesempatan promosi untuk kapten [12]
Beberapa minggu kemudian James Royal harus ditinggalkan karena kerusakan cacing. Rover Royal menuju Pulau Pangeran, sekarang Principe. Davis mengangkat bendera perang seorang pria Inggris-, dan diizinkan untuk masuk pelabuhan. Setelah beberapa hari Davis mengundang gubernur untuk makan siang di atas kapal itu, berniat untuk menahan dia sandera untuk uang tebusan. Seperti Davis harus mengirim perahu untuk mengumpulkan gubernur, ia diundang untuk panggilan di benteng untuk segelas anggur pertama. Portugis sekarang sudah menemukan bahwa pengunjung mereka bajak laut, dan dalam perjalanan ke pesta benteng Davis 'disergap dan Davis sendiri ditembak mati. [13]
Seorang kapten baru sekarang harus dipilih. awak Davis 'dibagi menjadi "Lords" dan "bebas", dan itu adalah "Lords" yang memiliki hak untuk mengusulkan nama ke sisa kru. Dalam waktu enam minggu penangkapannya, Roberts terpilih kapten. Ini merupakan langkah yang tidak biasa karena ia secara terbuka terhadap-Nya bahkan berada di papan kapal, dan mungkin karena kemampuan navigasi dan sikap, yang mencerminkan sejarah adalah vokal dan berpendirian. Menurut Johnson:

"Ia menerima dari Kehormatan, mengatakan, bahwa sejak ia dipp'd Tangan di Muddy Air, dan harus menjadi Pyrate, lebih baik menjadi Komandan dari Man umum. [14]"
bertindak sebagai kapten pertamanya adalah memimpin awak kembali ke Principe untuk membalas kematian Kapten Davis. Roberts dan krunya melompat ke pulau di kegelapan malam, membunuh sebagian besar penduduk laki-laki, dan mencuri semua item nilai yang mereka bisa membawa pergi. Segera setelah itu ia menangkap Guineaman Belanda, lalu dua hari kemudian sebuah kapal Inggris disebut Percobaan tersebut. Sementara kapal mengambil air dan ketentuan di Anamboe, voting diambil pada apakah perjalanan berikutnya harus ke Hindia Timur atau ke Brazil. Pemungutan suara ini untuk Brazil [15].
Kombinasi dari keberanian dan keberhasilan yang menandai petualangan ini disemen sebagian besar kesetiaan awak untuk Roberts. Mereka menyimpulkan bahwa ia "bukti pistol" dan bahwa mereka telah banyak keuntungan dengan tinggal bersamanya. [16]






Brazil dan Karibia Juli 1719 - Mei 1720
Roberts dan krunya menyeberangi Atlantik dan disiram dan boot-atasnya [17] kapal mereka di pulau tak berpenghuni Ferdinando. Mereka kemudian menghabiskan waktu sekitar sembilan minggu di lepas pantai Brasil, tapi tidak melihat kapal. Mereka akan meninggalkan untuk Hindia Barat ketika mereka menghadapi armada 42 kapal Portugis di Todos os Santos 'Bay, menunggu dua-perang orang-dari 70 senjata masing-masing untuk mengawal mereka ke Lisbon. Roberts mengambil salah satu kapal, dan memerintahkan tuannya untuk menunjukkan kapal terkaya di armada. Ia mencontohkan sebuah kapal dari 40 senjata dan 170 awak, yang Roberts dan anak buahnya naik dan ditangkap. Kapal terbukti mengandung moidores 40.000 dan emas perhiasan termasuk satu set silang dengan berlian, dirancang untuk Raja Portugal. [18]
Rover sekarang menuju Devil's Island di lepas pantai Guyana untuk menghabiskan jarahan. Beberapa minggu kemudian mereka menuju ke Suriname Sungai, di mana mereka menangkap sebuah sekoci. Ketika sebuah brigantine terlihat, Roberts membawa empat puluh orang untuk mengejar itu di sloop, meninggalkan Walter Kennedy di perintah dari Rover. sekoci ini menjadi angin terikat selama delapan hari, dan ketika Roberts dan anak buahnya akhirnya dapat kembali, mereka menemukan bahwa Kennedy telah berlayar dengan Rover dan apa yang tersisa dari jarahan [19] Roberts dan krunya diganti. sekoci mereka, Fortune dan menyetujui artikel baru, yang mereka bersumpah atas Alkitab untuk menegakkan. [20]

1. Setiap orang harus memiliki suara yang sama dalam urusan saat. Ia akan memiliki judul sama dengan ketentuan segar atau minuman keras yang kuat pada setiap saat disita, dan akan menggunakan mereka di kesenangan kecuali kelangkaan mungkin membuat perlu untuk kebaikan bersama bahwa pengurangan mungkin dipilih.
2. Setiap orang akan disebut adil pada gilirannya oleh daftar di dewan hadiah, karena melebihi dan di atas saham yang tepat, mereka diizinkan pergeseran pakaian. Tetapi jika mereka menipu perusahaan dengan nilai bahkan satu dolar di piring, perhiasan atau uang, mereka akan terdampar. Jika ada merampok orang lain ia harus mempunyai hidung dan telinga celah, dan di darat di mana dia akan pastikan untuk menghadapi kesulitan.
3. Tidak ada akan permainan untuk uang baik dengan dadu atau kartu.
4. Lampu dan lilin harus diletakkan keluar pada delapan di malam hari, dan jika ada keinginan kru untuk minum setelah itu jam mereka akan duduk di atas dek terbuka tanpa lampu.
5. Setiap orang harus menjaga karyanya, pedang pendek dan pistol setiap saat bersih dan siap beraksi.
6. Tidak ada anak laki-laki atau perempuan yang akan diperbolehkan di antara mereka. Jika ada orang yang akan ditemukan merayu salah satu seks yang terakhir dan membawa dia ke laut dengan menyamar ia akan menderita kematian.
7. Dia yang akan gurun kapal atau perempat di saat pertempuran akan dihukum mati atau marooning.
8. Tidak ada harus menyerang lain di atas kapal, tapi setiap manusia bertengkar akan berakhir di pantai oleh pedang atau pistol dengan cara ini. Pada firman perintah dari intendan itu, setiap orang yang sebelumnya ditempatkan kembali ke belakang, akan berbalik dan api segera. Jika ada orang yang tidak, intendan harus knock keluar sepotong tangannya. Jika kedua merindukan tujuan mereka mereka akan ambil untuk pedang pendek mereka, dan dia yang menarik darah pertama dinyatakan pemenang.
9. Tidak ada orang yang akan berbicara tentang putus cara hidup mereka sampai masing-masing memiliki saham 1.000. Setiap orang yang akan menjadi cacat atau kehilangan anggota tubuh dalam layanan harus memiliki 800 buah delapan dari saham biasa dan untuk lebih kecil sakit secara proporsional.
10. Sang kapten dan intendan akan masing-masing menerima dua saham hadiah, para penembak master dan kepala kelasi, satu dan satu setengah saham, semua petugas lainnya dan satu kuartal, dan bapak-bapak pribadi keberuntungan satu saham masing-masing
11. Para musisi harus beristirahat pada hari Sabat hanya dengan benar. Di semua hari lain dengan mendukung saja.
bendera baru Black Bart menunjukkan dia berdiri di dua tengkorak, mewakili kepala dari Barbados dan Martiniquian
Pada akhir Februari 1720 mereka bergabung oleh la bajak laut Perancis Montigny Palisse di lain sloop, Raja Laut. Penduduk Barbados dilengkapi dua kapal baik-bersenjata, Summerset dan Philipa, untuk mencoba mengakhiri ancaman bajak laut. Pada tanggal 26 Februari mereka ditemui dua kapal-kapal bajak laut. Raja Laut dengan cepat melarikan diri, dan setelah mengalami kerusakan yang cukup besar Fortune memutuskan pertunangan dan berhasil melarikan diri [21] Roberts. Menuju Dominika untuk memperbaiki sloop, dengan dua puluh anak buahnya meninggal akibat luka mereka di perjalanan. Ada juga dua kapal-kapal kecil dari Martinique keluar mencari bajak laut, dan Roberts bersumpah membalas dendam terhadap penduduk Barbados dan Martinique. Dia memiliki bendera baru dibuat dengan menggambar dirinya sendiri berdiri di atas 2 tengkorak, satu berlabel ABH (A Barbados's Head) dan AMH lainnya (A Martiniquian Kepala)






Newfoundland dan Karibia Juni 1720 - April 1721
The Fortune sekarang menuju ke arah utara Newfoundland. Setelah merampok Canso, Nova Scotia [22] dan menangkap sejumlah kapal di sekitar Cape Breton dan bank-bank Newfoundland, Roberts menggerebek pelabuhan Ferryland, menangkap kapal selusin. Pada tanggal 21 Juni ia menyerang pelabuhan besar Trepassey, berlayar dengan bendera hitam terbang. Semua kapal di pelabuhan itu ditinggalkan oleh kapten mereka panik dan awak, dan bajak laut adalah tuan dari Trepassey tanpa perlawanan yang ditawarkan. Roberts telah menangkap 22 kapal, tetapi marah oleh kepengecutan dari kapten kapal yang melarikan diri mereka. Setiap pagi ketika pistol ditembakkan, kapten dipaksa untuk menghadiri Roberts di atas kapal itu, mereka diberitahu bahwa siapa saja yang tidak hadir akan kapalnya dibakar. Satu brig dari Bristol diambil alih oleh bajak laut untuk menggantikan sekoci Fortune dan keluar dilengkapi dengan 16 senjata. Ketika bajak laut yang tersisa di akhir Juni, semua kapal lainnya di pelabuhan dibakar. Selama Juli, Roberts ditangkap sembilan atau sepuluh kapal Perancis dan dikomandoi salah satu dari mereka, pas dia dengan 26 meriam dan mengubah namanya menjadi Fortune Bagus. Dengan kapal ini lebih kuat, para perompak menangkap kapal lebih banyak lagi sebelum menuju selatan untuk Hindia Barat, disertai dengan sekoci Montigny la Palisse, yang telah kembali bergabung dengan mereka. [23]
Pada September 1720 Fortune Baik itu berbelok dan diperbaiki di pulau Carriacou sebelum berganti nama menjadi Royal Fortune, yang pertama dari beberapa kapal untuk diberikan nama ini oleh Roberts. Pada akhir September Fortune Royal dan Fortune menuju pulau St Christopher, dan masuk Basse Terra Jalan terbang bendera hitam dan dengan drumer mereka dan bermain trompet. Mereka berlayar di antara kapal-kapal di Jalan, yang semuanya segera melanda bendera mereka. [24] pendaratan berikutnya berada di pulau St Bartholomew, di mana gubernur Prancis mengijinkan bajak laut tetap selama beberapa minggu untuk pesta mabuk-mabukan. 25 Oktober mereka berada di laut lagi, mati St Lucia, di mana mereka ditangkap hingga 15 kapal Perancis dan Inggris dalam tiga hari berikutnya [25] Di antara kapal-kapal yang ditangkap adalah Greyhound, yang kepala mate, James Skyrme, bergabung. Dengan bajak laut. Dia kemudian akan menjadi kapten permaisuri Roberts ', Ranger.
Selama ini Roberts menangkap Gubernur Martinique segera menggantung dia di yardarm dari kapal, The Royal Fortune. [26]
Pada musim semi 1721, depredations Roberts hampir membawa perdagangan yg berlayar di laut di Hindia Barat untuk berhenti. [27] The Royal Fortune dan Fortune Baik itu berlayar menuju Afrika Barat. Pada tanggal 20 April Thomas Anstis, komandan Fortune Baik, kiri Roberts di malam hari dan terus untuk menyerang pengiriman di Karibia. The Royal Fortune lanjutan terhadap Afrika.






Afrika Barat April 1721 - Januari 1722


Bartholomew Roberts pada Ouidah dengan kapal dan merchantmen ditangkap di latar belakang.
Pada akhir April, Roberts berada di pulau-pulau Cape Verde. The Royal Fortune ditemukan menjadi bocor, dan ditinggalkan di sini. Bajak laut dipindahkan ke Raja Laut, yang berganti nama menjadi Royal Fortune. Royal baru Fortune membuat pendaratan di lepas pantai Guinea pada awal Juni, dekat muara Sungai Senegal. Dua kapal Perancis, salah satu dari 10 senjata dan salah satu dari 16 senjata, mengejar, tetapi ditangkap oleh Roberts. Kedua kapal tersebut disita. Satu, Comte de Toulouse, berganti nama menjadi Ranger, sementara yang lain bernama Ranger Little dan digunakan sebagai sebuah storeship. Thomas Sutton dibuat kapten dari Ranger dan James kapten Skyrme dari Ranger Little. [28]
Roberts sekarang dipimpin untuk Sierra Leone, tiba pada 12 Juni. Di sini dia diberitahu bahwa dua kapal Angkatan Laut Kerajaan, HMS Swallow dan HMS Weymouth, telah meninggalkan pada akhir April, berencana kembali sebelum Natal. [29] Pada tanggal 8 Agustus dia menangkap dua kapal besar di Point Cestos, sekarang Sungai Cess di Liberia . Salah satunya adalah Onslow kapal perang, mengangkut tentara menuju Cape Coast (Cabo Corso) Castle. Sejumlah tentara ingin bergabung dengan bajak laut dan akhirnya diterima, tetapi sebagai landlubbers hanya diberi bagian seperempat. Onslow itu dikonversi menjadi Royal keempat Fortune [30] Pada bulan November dan Desember berbelok perompak kapal mereka. Dan santai di Cape Lopez dan pulau Annobon. [31] Sutton digantikan oleh Skyrme sebagai kapten Ranger. Mereka menangkap beberapa kapal di bulan Januari 1722, kemudian berlayar ke pelabuhan Ouidah dengan bendera hitam terbang. Semua kapal sebelas di jangkar ada segera melanda warna mereka. [32]






Kematian di Battle


Februari 1722 Bartholomew Roberts 'awak mabuk-mabukan di Sungai Calabar. Sebagian besar awak mabuk ketika burung layang-layang muncul.
Pada tanggal 5 Februari HMS Swallow, diperintahkan oleh Kapten Chaloner Ogle, datang atas tiga kapal bajak laut, Fortune Royal, Ranger dan Ranger Little meluncur di Cape Lopez. The Swallow berbelok diri untuk menghindari kawanan, membuat para perompak berpikir bahwa ia adalah seorang kapal dagang melarikan diri. Ranger, diperintahkan oleh James Skyrme, berangkat dalam pengejaran. Begitu keluar dari pendengaran dari bajak laut lain, burung layang-layang membuka port pistol dan perikatan dimulai. Sepuluh dari bajak laut tewas dan Skyrme telah diambil dari kakinya dengan bola meriam, tapi menolak meninggalkan dek. Akhirnya, Ranger terpaksa untuk menyerang warna dan kru yang masih hidup ditangkap.
Pada tanggal 10 Februari, Swallow kembali ke Cape Lopez dan menemukan Fortune Royal masih ada. Pada hari sebelumnya, Roberts telah menangkap Neptunus, dan banyak orang staf yang mabuk dan tidak layak untuk tugas hanya ketika ia membutuhkan mereka yang paling [33]. Pada awalnya, para bajak laut berpikir bahwa kapal mendekati adalah Ranger kembali, tetapi seorang desertir dari Swallow mengenalinya dan informasi Roberts ketika ia sarapan dengan Kapten Hill, tuan Neptunus. Seperti biasanya ia sebelum tindakan, ia mengenakan pakaiannya sendiri dalam terbaik:

"Roberts sendiri membuat sosok gagah, pada saat pertunangan, yang mengenakan rompi damas kaya merah dan celana, bulu merah di topinya, bulat rantai emas lehernya, dengan berlian menggantung salib itu, pedang di tangannya, dan dua pasang pistol tergantung di bahunya ... [34] "
Rencana bajak laut 'adalah untuk berlayar melewati burung layang-layang, yang berarti membuka diri untuk satu selebaran. Setelah melewati, mereka akan memiliki peluang bagus untuk melarikan diri. Namun, juru mudi gagal untuk menjaga Fortune Royal di jalan yang benar, dan burung layang-layang mampu pendekatan untuk memberikan selebaran kedua. Kapten Roberts dibunuh oleh grapeshot, yang melanda dirinya di tenggorokan, sementara dia berdiri di dek. Sebelum tubuhnya bisa ditangkap oleh Ogle, ingin Roberts 'untuk dikubur di laut dipenuhi oleh awak, yang berat tubuhnya turun dan melemparkannya ke laut setelah membungkusnya pada layar kapal-nya. Tidak pernah ditemukan.
kematian Roberts 'mengejutkan dunia bajak laut, serta Angkatan Laut Inggris. Para pedagang lokal dan warga sipil telah berpikir tak terkalahkan, dan beberapa menganggapnya pahlawan. Roberts 'kematian dilihat oleh banyak sejarahwan sebagai akhir Golden Age of Pembajakan. "

Kematiannya sekarang diperingati dengan perayaan yang dikenal sebagai Hari Blackest, menandai hari di mana Golden Age of Pembajakan itu berakhir. Dampak Wikisource memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini: Kematian kalimat untuk awak Roberts '
Pertempuran berlangsung selama dua jam, sampai mainmast Fortune Royal jatuh dan para perompak isyarat untuk kuartal. Salah satu anggota dari kru, John Philips, mencoba untuk mencapai majalah dengan pertandingan terang untuk meledakkan kapal, tetapi dicegah oleh dua orang paksa. Hanya tiga bajak laut, termasuk Roberts, telah tewas dalam pertempuran. Sebanyak 272 orang telah ditangkap oleh Royal Navy. Dari jumlah tersebut, 75 hitam, dan ini dijual sebagai budak. Sisanya, selain dari orang-orang yang meninggal dalam perjalanan kembali, dibawa ke Pantai Tanjung Puri. 54 orang dihukum mati, 52 di antaranya digantung dan dua tangguh. Dua puluh diizinkan untuk menandatangani indenture dengan Royal Afrika Perusahaan;. Komentar Burl bahwa mereka "bertukar kematian yang segera untuk satu melekat" [35] Tujuh belas orang itu dikirim ke penjara Marshalsea di London untuk diadili, sementara lebih dari sepertiga dari total dibebaskan dan dilepaskan.
Dari bajak laut yang ditangkap yang memberi tempat kelahiran mereka, 42% berasal dari Cornwall, Devon dan Somerset dan 19% lainnya dari London. Ada sejumlah kecil dari Inggris utara dan dari Wales, dan seperempat lain dari berbagai negara termasuk Irlandia, Skotlandia, Hindia Barat, Belanda dan Yunani. [36] Setelah masalah dengan Irlandia memberontak pada awal karir bajak laut nya, Roberts dikenal untuk umum menghindari merekrut Irlandia, sejauh bahwa pelaut pedagang tertangkap kadang-kadang akan mempengaruhi aksen Irlandia untuk mencegah Roberts dari memaksa mereka menjadi kru bajak laut nya.
Kapten Chaloner Ogle dihadiahi dengan ksatria seorang, satu-satunya perwira angkatan laut Inggris harus dihormati khusus untuk tindakan melawan bajak laut. [37] Ia juga keuntungan finansial, mengambil debu emas dari kabin Roberts ', dan akhirnya menjadi Laksamana [37].
Menurut Cordingly, pertempuran ini adalah untuk membuktikan titik balik dalam perang melawan para perompak [38] Cawthorne menganggap kematian Roberts untuk menandai akhir 'zaman keemasan pembajakan' itu, [37] sementara komentar Rediker.:

"Kekalahan Roberts dan pemberantasan berikutnya pembajakan di lepas pantai Afrika merupakan titik balik dalam perdagangan budak dan bahkan di historys besar kapitalisme [39]."
[Sunting] Booty
Kapten Chaloner Ogle mengaku telah terjawab di mana harta karun bajak laut telah meninggalkan pada Ranger Little ketika mereka berlayar ke keterlibatan terakhir mereka dengan burung layang-layang. Ogle tidak mengakui telah mengambil jarahan kepemilikan kurang dari Ranger dan Royal Fortune; kru tidak menerima bagian mereka sampai Ogle itu enggan dipaksa untuk memberikannya kepada mereka dengan sistem hukum tiga tahun kemudian. Pada saat Ogle dan anak buahnya tiba untuk mengambil harta di Ranger Little, ia telah pergi - dengan Kapten Hill dari Neptunus. Beberapa minggu setelah kekalahan Bartholemew Roberts, bagaimanapun, Kapten Ogle dan Kapten Hill berdua berlayar melintasi Atlantik dan di Port Royal pada waktu yang sama. Bahkan jika ini dianggap kebetulan, tampaknya hampir tak terbayangkan bahwa Kapten Ogle, yang sudah menipu awak sendiri, tidak akan kemudian dihadapkan Kapten Hill, yang Ogle dengan mudah bisa memiliki digantung untuk diperdagangkan, dengan bajak laut, setidaknya secara teoritis. Karena itu nampaknya bahwa bagian yang lebih besar dari harta Bartholemew Roberts berakhir di tangan Kapten Ogle, dan sebagian dari itu di tangan Kapten Hill. [Sunting] Karakteristik Pribadi
Sebagian besar informasi tentang Roberts berasal dari buku Sejarah Umum Pyrates, diterbitkan beberapa tahun setelah kematian Roberts '. Halaman 1724 judul asli kredit satu Kapten Charles Johnson sebagai penulis. (Buku ini sering dicetak di bawah byline Daniel Defoe, pada asumsi bahwa "Charles Johnson" adalah nama samaran, tetapi tidak ada bukti Defoe adalah penulis, dan perkara ini masih dalam sengketa.) Johnson mencurahkan lebih banyak ruang untuk Roberts dari ke salah satu bajak laut lainnya dalam bukunya, menggambarkan dia sebagai:

"... yang tinggi yakni [hitam gelap langsat] Man, dekat empat puluh Tahun Usia ... dari Bagian alami yang baik, dan Keberanian pribadi, tho 'apply'd dia mereka untuk Tujuan jahat tersebut, yang dibuat mereka yang tidak Amanat, sering minum' Damn untuk dia yang pernah hidup untuk memakai Halter '[40]. "
Setelah eksploitasi di Newfoundland Gubernur New England berkomentar bahwa "orang dapat tidak kekaguman dengan-tahan untuk keberaniannya dan keberanian" [41]. Ia membenci sikap pengecut, dan ketika awak 22 kapal di pelabuhan Trepassey melarikan diri tanpa tembakan dia marah pada kegagalan mereka untuk mempertahankan kapal mereka. [42]
Roberts adalah kapten bajak laut pola dasar dalam kasih-Nya pakaian halus dan perhiasan, tapi memiliki beberapa ciri yang tidak biasa dalam preferensi, bajak laut khususnya untuk minum teh daripada rum. Ia sering digambarkan sebagai orang yg tdk meminum minuman keras dan Sabat, tetapi tidak ada buktinya. Dia memang tidak suka mabuk saat di laut, tapi Johnson tidak menyatakan bahwa dia adalah orang yg tdk meminum minuman keras dan menyiratkan bahwa ia minum bir. [43] Klaim bahwa ia adalah Sabat didasarkan pada pasal yang menyatakan bahwa musisi tidak diwajibkan untuk bermain di Minggu, tapi ini hanya mungkin dimaksudkan untuk memastikan para musisi beristirahat sehari, karena mereka diwajibkan untuk memutar musik kapanpun para kru menuntutnya dari mereka pada hari-hari lain. Ironisnya, kekalahan terakhir Roberts difasilitasi oleh kemabukan anak buahnya.
Black Bart tidak begitu kejam untuk tahanan beberapa bajak laut, seperti Edward rendah, tetapi tidak memperlakukan mereka juga seperti yang dilakukan Edward Howell Davis atau Inggris. Johnson mengatakan bahwa ia akan kadang-kadang sakit-menggunakan tahanan jika ia merasa bahwa awak menuntut itu, tetapi:

"Ketika ia menemukan kekakuan yang tidak diharapkan dari umat-Nya (karena ia sering berlatih untuk menenangkan mereka), maka ia akan memberikan orang asing untuk mengerti bahwa itu murni kecenderungan yang mendorong dia untuk pengobatan yang baik dari mereka, dan tidak mencintai atau keberpihakan kepada orang-orang mereka; "Untuk", kata dia, [44] "" tidak ada di antara kamu tetapi akan menggantung saya, saya tahu, setiap kali Anda bisa meraih saya dalam kekuatan Anda. "
Roberts kadang-kadang memberi kapten koperasi dan awak kapal ditangkap hadiah, seperti potongan perhiasan atau barang kargo ditangkap.
Pada tahun 1997, klaim diajukan Wanita Pirates dan Politik Jolly Roger, diedit oleh Gabriel Kuhn dan Tyler Austin, bahwa Bartholomew Roberts adalah seorang banci perempuan. Hal ini menyatakan bahwa mayat Roberts 'dilemparkan ke laut untuk menyembunyikan fakta ini. Buku ini tidak menjelaskan mengapa, jika Roberts adalah seorang wanita, "dia" akan membuat artikel yang memberikan hukuman mati untuk membawa seorang wanita kapal yang menyamar, yang akan menyebabkan kematian sendiri "dia" memiliki "dia" telah ditemukan. Selain pembuangan tubuh Roberts ', tidak ada bukti yang dihasilkan untuk mendukung tesis, dan belum diterima oleh mayoritas sejarawan laut. Apa pun kebenaran gender Roberts ', ia tidak mungkin telah Anne Bonny yang menyamar, karena beberapa pendukung tesis telah diklaim. Bonny adalah kapal sekoci Calico Jack Rackham's, meluncur dari Jamaika pada bulan Oktober 1720, pada saat yang sama Roberts, pada Fortune Royal, berada di tengah-Atlantik berusaha mencapai Cape Verde pulau. [Sunting] Budaya populer
Bartholomew Roberts adalah salah satu dari empat kapten bajak laut disebutkan dalam Robert Louis Stevenson's Treasure Island [45] Di dalamnya, Long John Silver mengatakan bahwa ahli bedah yang diamputasi kakinya adalah salah satu orang Roberts '.:

"Ini adalah seorang ahli bedah master, dia yang ampytated saya - keluar dari perguruan tinggi dan semua - Latin oleh ember, dan apa yang tidak, tetapi ia digantung seperti anjing, dan matahari-kering seperti yang lainnya, di Corso Castle. Itu pria Roberts ', yang, dan comed perubahan nama kapal mereka
novel sejarah dengan Bartholomew Roberts sebagai karakter utama meliputi Kapten The Devil's oleh Philip Shea (1992), The Shark Requiem oleh Nicholas Griffin (1999) dan The Devil's Kapten oleh Frank Sherry (2000).
Sejumlah novel dan puisi yang menampilkan Bartholomew Roberts telah diterbitkan dalam Welsh, terutama sebuah balada dengan ID Hooson, yang skor vokal kemudian disusun oleh Alun Hoddinott, dan sebuah novel oleh T. Llew Jones.
Dalam video game Sid Meier's Pirates! (2004) Bart Roberts membuat Daftar Top Ten Pirates.
Dalam serial manga Jepang One Piece, salah satu dari Tujuh Warlords Laut adalah seorang pria besar yang bernama Bartholomew Kuma, yang kemungkinan model setelah Bartholomew Roberts.
The Dread Pirate Roberts, seorang bajak laut fiksi dalam novel dan film The Princess Bride, adalah sebuah penghormatan untuk Roberts.
Roberts adalah subjek dari lagu "Bartholomew Roberts (The Pirate Song)" oleh David Grossman dirilis pada CD Graffiti (1984)
bendera Roberts 'adalah salah satu dari beberapa diambil dari rekening kehidupan nyata dan digunakan dalam film Pirates of the Caribbean: At World's End. Juga di film, Barbossa mengatakan bahwa kode bajak laut 'pertama kali ditetapkan oleh "Morgan dan Bartolomeus" - mengacu pada Henry Morgan dan Bartholomew Roberts. Namun, karena Roberts hanya enam tahun ketika Henry Morgan meninggal, tidak mungkin bahwa kedua benar-benar kenal.
Dalam novel 2005 To Catch a Pirate oleh Jade Parker, karakter perempuan dan laki-laki utama hidup melalui duel dengan Roberts saat mereka berada di kapal mulai tenggelam.
Karakter Balthasar Grimm pada anak-anak Belanda novel De schat van Inktvis Eiland ("Harta karun dari Squid Island") (2008, ditulis oleh Reggie Naus), didasarkan pada Roberts. Sebuah, sangat jahat bajak laut flamboyan namun dia gaun sangat mirip Roberts dan bendera menggambarkan menari kapten dengan kerangka, terinspirasi oleh bendera Roberts '. Dalam draft pertama novel karakter itu disebut Bartholomew Grimm.